6 Film Joko Anwar Terbaik, Tak Bosan Ditonton Lebih dari Sekali

Film Joko Anwar

Film-film Joko Anwar makin dicari dan digandrungi penonton Indonesia, inilah 6 film Joko Anwar paling menarik

Joko Anwar Film –Tak banyak sineas Indonesia yang memiliki ciri khas kuat. Joko Anwar adalah satu dari segelintir itu. Kekuatan Joko tidak hanya pada kepiawaiannya membuat alur cerita yang tak terduga, tapi juga dialog-dialognya yang sering kocak, cerdas, to the point, dan sangat relate dengan penonton Indonesia.

Tema-tema yang diangkat Joko Anwar pun beragam, mulai peristiwa-peristiwa sederhana yang acap terjadi dalam keseharian seperti ‘Janji Joni’ (2005) hingga tema-tema politik, dan kritik sosial yang berbahaya semisal ‘A Copy of My Mind’ (2015). Joko juga membuat film horor dengan pendekatan yang sangat berbeda (tone warna, dan setting waktu dan tempat) dan kini banyak ditiru sineas lainnya.

Boleh dibilang Joko merupakan sineas yang multitalent, dia bisa membuat film yang thriller rumit seperti Modus Anomali (2012), Kala (2007), Pintu Terlarang (2009), sampai yang paling ringan dan menghibur seperti film super hero Gundala, Negeri Ini Butuh Patriot (2019) dan Pengabdi Setan (2017).

Kualitas film Joko Anwar sudah terbukti melalui berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional untuk film-film panjang maupun pendeknya. Termasuk film-film yang dia tulis seperti ‘Fiksi’ (2008), Orang Kaya Baru (2019), hingga Arisan (2003).

Baca juga 6 Rekomendasi film DIsney+ hotstar Favorit Sepanjang Masa

6 film Joko Anwar Terbaik

1. Pintu Terlarang (2009)

Pintu Terlarang film yang menceritakan seorang seniman pembuat patung yang dikhianati orang-orang terdekat yang dia cintai. Bergenre thriller film ini menyajikan adegan kekerasan serta penuh semburan darah dari leher yang robek. Sangat mengerikan serta membuat tidak nyaman.

Diadaptasi dari novel karangan Sekar Ayu Asmara, film ini dibintangi oleh Marsha Timothy, Fachri Albar, Henidar Amroe dan Tio Pakusadewo ini memiliki alur cerita sangat menohok dan menjijikkan. Menampilkan sisi gelap dan rapuh manusia. Film yang diproduksi LifeLike Picture ini mendapat penghargaan di Puchon International Fantastic Film Festival.

Meski secara pemasaran tidak terlalu bagus, Pintu Terlarang yang rilis 2009 banyak mendapat penghargaan dan tanggapan positif dari kritikus film kenamaan.

2. Kala (2007)

Mengambil latar sebuah negara antah berantah, Kala mengusung konsep noir. Karakter utamanya sangat menarik, seorang wartawan yang mendakak pingsan saat mengalami perasaan terlalu sedih atau terlalu bahagia.

Kala menuturkan hidup seorang detektif dan jurnalis yang menyelidiki kematian misterius lima laki-laki yang diikuti dengan sebuah hal yang janggal, yaitu setiap kali seseorang berusaha mendengarkan percakapan mereka, harus tewas dengan cara mengenaskan.

Film bergenre thriller yang diproduksi MD Picture pada 2007 juga kurang mendapat sambutan penonton, namun secara film, Kala banyak memikat juri festival film di berbagai belahan dunia.

Baca juga 7 Rekomendasi Film barbie Paling Menyentuh dan Ramah Anak

3. Perempuan Tanah Jahanam (2019)

Setelah film-film thriller yang gagal mendapat sambutan jumlah penonton, film karya Joko Anwar kali ini lumayan meraup jumlah penonton jutaan. Website filmindonesia.or.id mencatat sebanyak 1.795.068 penonton, atau film terlaris ke-7 pada 2019.

Ini film Joko Anwar terlaris kedua setelah sukses film horor jokok anwar Pengabdi Setan (2017) yang meraih hingga 4,5 juta penonton. Sekuel Pengabdi Setan tercatat telah sukses mengantongi 6,3 juta penonton.

‘Perempuan Tanah Jahanam’ juga banyak menyajikan kekerasan yang melibatkan semburan darah segar serta alur cerita yang agak rumit dan karena itu perlu ditonton lebih dari sekali supaya kamu betul-betul paham setiap motif karakter dalam mengambil tindakan.

Film yang dibiayai perusahaan film Korea dan Hollywood ini beredar pula di sejumlah negara dan festival film internasional.

4. A Copy of Mind (2015)

Joko Anwar mengambil pendekatan semi dokumenter untuk film ini. Menyingkap tentang korupsi para pejabat dan sel-sel tahanan pejabat yang lebih mirip hotel.

Kisahnya sendiri tentang Sari, pekerja salon yang menggemari nonton VCD bajakan yang bertemu dengan penerjemah VCD bajakan pula, bernama Alex. Mereka terlibat asmara hingga sebuah peristiwa membuat keduanya harus berurusan dengan mafia.

Si penerjemah bahkan terancam mati gara-gara ulah tak sengaja Sari. Berawal dari peristiwa kecil, alur kisah film ini lalu merembet kepada tema politik dan kritik sosial yang serius, namun tetap dengan dialog-diaog segar nan nakal khas Joko Anwar.

Dibintangi Tara Basro dan Chico Jericho, ‘A Copy of Mind’ kembali menembus festival film Internasional di Venice dan Toronto 2015.

5. Modus Anomali (2012)

Joko tampaknya terobsesi dengan kekerasan, setelah ‘Kala’, ‘Pintu Terlarang’, dia juga membuat film Modus Anomali yang penuh darah yang rilis pada 2012.

Uniknya dalam film ini tidak karakter-karakternya tidak punya sama sekali, membuat penonton meraba-raba kisah dan alurnya. Film ini juga membawa Rio Dewanto hingga Marsha Timothy sebagai pemainnya mendapat penghargaan pada Network of Asian Fantastic Film 2011.

Baca juga Langganan Netflix, Semudah Ini Caranya

6. Gundala (2019)

Film pahlawan super yang dibintangi Abimana Aryasatya dan Tara Basro ini cukup sukses di pasaran. Kesuksesan film ini membuat Joko Anwar makin mantap membuat Jagat Sinema Bumilangit, film-film pahlawan super.

Kisah kepahlawan Gundala di tangan Joko jadi terasa manusiawi dan masuk akal. Tentang bocah yang mendapat kekuatan super dari petir. Gundala kemudian membasmi kejahatan di sebuah negara yang dikuasai mafia. Gundala sukses pula melanglang ke berbagai festival film internasional. Gundala diproduksi oleh Screenplays film dan rilis pada 2019.

Itulah 6 film Joko Anwar tapi bukan termasuk Film joko anwar horor Pengabdi Setan yang tidak bosan ditonton lebih dari sekali lewat layanan video streaming. Selamat menonton.